Senin, 25 Januari 2016

Cub's Street (Kue Cubit)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kemajuan-kemajuan hampir di seluruh aspek  kehidupan manusia.  Di era modern ini berbagai alat canggih dan mutakhir semakin mengiringi kehidupan manusia sehari-hari. Imbasnya hal-hal tradisionalpun perlahan semakin ditinggalkan dalam rangka penyesuaian hidup sebagai manusia modern.  

Salah satu contoh yang mulai ditinggalkan adalah makanan-makanan tradisional yang proses dan penyajiannya memakan waktu cukup lama bila dibandingkan dengan berbagai makanan cepat saji (fast food) yang saat ini terdapat dimana-mana. Tentunya, segala sesuatu yang cepat saji dan modern tak selamanya memiliki segalanya; makanan fast food cenderung berlemak dan tidak sehat. Lalu bagaimana cara menemukan solusi agar makanan cepat saji tetap enak dan sehat?

Kue Cubit merupakan salah satu kue basah jajanan tradisional khas Indonesia yang memiliki cita rasa yang nikmat. Kue cubit bagi sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai cemilan dengan prestise yang cukup tinggi. Mungkin jika dilihat dari namanya terkesan unik. Kue ini disajikan dalam berbagai varian rasa yakni green teabuble gum, oreo, strawberry,  dan chocolate  yang cukup mengganjal rasa lapar pada perut.  Meskipun kue cubit dikatakan sebagai jajanan tradisional di era tahun 1990’an namun jangan salah, kue ini banyak digemari oleh banyak orang. Kue ini dapat disajikan dengan kurun waktu 5-10 menit sehingga tak memakan waktu lama untuk segera melahapnya.

Penyajiaannya yang cepat, rasa yang enak, nikmat dan tetap sehat membuka peluang usaha yang cukup menjanjikan. Usaha kue cubit dapat dijalankan secara sederhana serta sasaran konsumennya pun luas. Dengan berlandaskan alasan-alasan tersebut saya berniat membuka usaha kue cubit aneka rasa dengan nama Cub’s Street.

B.     VISI DAN MISI USAHA
Visi usaha ini adalah menjadikan masyarakat luas mengetahui jajanan kuliner tradisional khas Indonesia dengan mengadakan pendekatan kepada masyarakat bahwa kue cubit adalah cemilan yang sehat, enak, dan mengenyangkan serta dapat diolah dengan berbagai rasa. Sedangkan misi dari usaha ini adalah:
a.    Mengadopsi resep tradisional bernuansa modern.
b.    Menjadikan kue cubit menjadi cemilan makanan yang berkelas.
c.    Membuat kesan rasa yang tidak monoton dengan aneka rasa kue cubit.
d.   Membangun usaha kue cubit yang banyak diminati
e.    Membuat banyak inovasi varian rasa yang berbeda
f.     Membuat kue cubit yang berkualitas


BAB II
RENCANA USAHA

A.    Profil Usaha
Nama Perusahaan                    : Cub’s Street
Nama Pemilik                          : Herdi Krisna Pradana
Bidang Usaha                         : Kuliner Tradisional
Jumlah Karyawan                   : 1

B.     Pemasaran    
Produk yang ditawarkan         :Kue Cubit Aneka Rasa
Sasaran Konsumen                  :Semua usia dan kalangan
Wilayah Pemasaran                  :Tempat-tempat strategis: sekolah, pasar, dan jalan utama di Tangerang.

C.    Keunikan Produk
Usaha kue cubit ini merupakan jajanan tradisional sehat yang disediakan secara cepat dengan aneka macam rasa modern (green teabuble gum, oreo, strawberry, redvelvet  dan chocolate) sehingga menimbulkan kesan tradisional yang modern serta tidak monoton. Usaha ini didirikan dengan membuka stan makanan di tempat strategis dan dikemas dengan kemasan daur ulang sehingga ramah lingkungan.

D. Gambaran Produk
Kue cubit tidak memerlukan banyak bahan. Semua bahannya pun mudah di dapat dan harganya terjangkau. Saya juga tidak akan menambahkan bahan-bahan yang memang tidak baik bagi kesehatan dan dilarang. Saya akan membuat kue cubit saya kue cubit dengan adonan yang berkualitas tinggi sehingga bentuk dan rasa yang dihasilkan akan menarik dan enak untuk dinikmati. Saya pun memberikan inovasi dengan membuat kue cubit berbagai varian rasa dan  topping sehingga konsumen bisa merasakan kue cubit berbeda dan konsumen tidak akan bosan.     Selain itu konsumen juga bisa membeli varian rasa dan topping yang berbeda dalam satu loyang  cetakan.





E. Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap Usaha yang di jalankan,pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti hal nya usaha ini.Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan  usaha ini.
1.    Faktor Penghambat tersebut di antaranya:
·         Banyaknya usaha yang sama
·         Harga bahan baku yang tidak stabil
2.    Faktor pendukung usaha ini diantaranya:
·      Kondisi tempat dan perlatan yang memadai
·      Higenis dan harga yang relative terjangkau
·      Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen.

F.     ANALISIS SWOT
a.    Strength (Kekuatan)
·         Produk higenis dan harga ekonomis
·          Inovasi rasa yang berbeda dan beraneka ragam
b.    Weakness (Kelemahan)
·         Harga bahan baku yang tidak stabil
c.    Opportuniy (Kesempatan)
·         Mitra kerja yang banyak
·         Budaya masyarakat yang konsumtif
d.   Threat (Hambatan)
·         Kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama



BAB III
ASPEK PRODUKSI

A.Proses Produksi
1. Masukkan telur dan gula pasir ke dalam suatu mangkuk besar. Kocoklah adonan tersebut hingga gula larut sepenuhnya dan mengembang.
2. Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit dan aduk hingga rata. Kemudian, tuangkan margarin cair dan aduk hingga rata lalu masukkan juga soda kue, baking powder dan vanili bubuk. Aduk hingga merata.
3. Masukkan juga bubuk greentea/Red velvet/buble gum hingga warna yang dihasilkan sesuai dengan selera Anda.
4. Setelah adonan rata, masukkan adonan ke dalam wadah bercorong atau teko.
5. Panaskan cetakana kue cubit di atas api kecil yang sudah diolesi sedikit margarin. Setelah itu, tuangkan adonan dengan volume setengah cetakan dan tutup.
6. Saat adonan setengah matang dan mengembang tunggu hingga bagian bawah berwarna sedikit kecokelatan, angkat adonan .
7. Setelah di angkat berikan topping sesuai selera dan kue cubit setengah pun siap disajikan.



BAB IV
ASPEK KEUANGAN

A.    Laporan Keuangan
a.      Biaya Tetap
No
Keterangan
Harga (Rp)
1
Booth Makanan
750.000
2
Mixer dan Cetakan
605.000
3
Panci Besar
87.000
4
Kompor Gas
240.000
5
Peralatan lain-lain
200.000
Total Biaya
 1.882.000,00

b.      Biaya Variabel
No
Keterangan
Harga (Rp)
1
Telur
60.000
2
Gula Pasir
25.000
3
Tepung Terigu
40.000
4
Margarine
60.000
5
Lain-lain (Toping)
65.000
Total Biaya
250.000,00

Total Biaya Tetap+Biaya Variabel= Rp. 2.092.000,00
a.      Modal Awal                                             : Rp. 2.092.000
b.      Harga jual per porsi kue cubit (isi 5)     : Rp. 15.000
c.       Target per hari 30 porsi                         : Rp. 450.000
d.      Analisis Timbal Balik Modal                 
Penghasilan Perhari-Biaya Variabel          : 450.000-250.000= Rp. 200.000
Periode pengembalian modal dengan 7x produksi, yakni :
Rp. 200.000,00 x 7                                  : Rp. 1.400.000,00
Keuntungan selama 7 hari                      : Rp. 1.400.000,00
e.       Keuntungan per produksi (minimal) : Rp. 100.000,00
f.       Keuntungan per bulan (minimal)       : Rp. 3.000.000,00
g.   Pengembalian modal (Rp. 2.092.000 : Rp. 200.000)   = 10 kali
Jadi, modal akan mengalami pengembalian modal pada saat produksi ke – 10.





BAB III
PENUTUP

a)   KESIMPULAN
Membuka usaha kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan, terlebih lagi produk yang disajikan memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri yang dapat menarik konsumen. Bisnis kue cubit ini menyajikan citra rasa yang beraneka ragam dengan khas tradisional Indonesia. Dengan segenap usaha, saya akan menjalankan bisnis ini dengan telaten hingga meningkatkan omset sehingga dapat menyebarkan cabang bisnis usaha. Dengan meningkatnya serta menyerbarnya gerak langkah usaha ini juga sekaligus berpartisipasi dalam memperkenalkan makanan khas tradisional Indonesia ke lebih khalayak luas.









1 komentar: